my StoRy...
Malam itu saya bertemu dan menghabiskan waktu dengan dua orang belahan jiwa saya. Sepertinya saya memang memiliki banyak belahan jiwa dimana saya tidak mungkin bisa hidup tanpa mereka. Keluarga, sahabat-sahabat saya, dan tentu saja kekasih saya.
Belahan jiwa yang saya temui kali ini adalah dua orang sahabat saya, sahabat yang tidak memerlukan banyak kata untuk mengungkapkan isi hati saya yang sebenarnya, sahabat yang bisa menebak apa yang terjadi pada diri saya hanya dengan intonasi suara, sahabat yang bisa menimbulkan kerinduan luar biasa kala lama tak bertemu. Sahabat yang bisa membuat saya lebih bersyukur dalam menjalani hidup.
Tapi pertemuan kali ini bukan karena kita sudah lama tidak bertemu, atau karena sudah lama tidak saling menelepon, kami bertemu memang kami ingin saling mengadu. Mengadukan kehidupan masing-masing, dan akibat pembicaraan kami, saya merasa sangat bersyukur. Bersyukur karena Tuhan lebih dulu mencoba saya dengan masalah, dan bersyukur saya memiliki mereka untuk menjadi pegangan ketika saya goyah dan mencoba mengulang kembali dari nol kehidupan saya dengan dukungan tanpa henti dari mereka. Diskusi kami tentang laki-laki, bagaimana seorang lelaki bisa memberikan drama luar biasa bagi kehidupan kami, bagaimana susahnya menciptakan rasa percaya. Lagi-lagi rasa hangat mengaliri hati saya, saya mengucap syukur. Bagaimana Tuhan mempertemukan saya dengan lelaki (yang menurut saya cukup) baik dengan segala kekurangannya, bisa melengkapi hidup saya dan menenangkan hati dengan tidak memberikan banyak drama. Saya ingat, malam itu dalam perjalanan pulang kerumah saya berjanji akan memeluk erat lelaki saya esok hari
♥ Cheers, Lidya
0 comments
0 Comments:
Post a Comment